Tulisan 1

SI TINGGI

Si tinggi. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang aku.

Saya dilahirkan dari keturunan seorang bangsawan yang berpostur tubuh besar dan tinggi. Termasuk ayah saya yang memiliki badan tinggi dan tegap, tetapi malah sebaliknya, tubuh ibu saya kecil dan berbanding terbalik dengan tubuh ayah saya. Namun, hal ini tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bentuk tubuh saya. Karena bentuk tubuh tinggi ini yang saya miliki turun dari bentuk tubuh ayah saya dan kakek saya. Tidak hanya saya, tetapi kedua kakak saya pun juga memiliki postur tubuh yang tinggi

Sejak kecil, saya selalu diberi asupan gizi oleh orang tua saya. Baik itu nutrisi maupun vitamin untuk tumbuh kembang saya. Saat memasuki dunia sekolah dasar, saya disarankan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket di sekolah. Pada awalnya, saya sangat tidak berminat untuk mengikuti kegiatan tersebut karena saya merasa bahwa saya tidak berbakat dalam olahraga tersebut namun dari hari ke hari saya mulai merasakan betapa nikmatnya bermain basket. Sampai sekarang pun saya sangat suka bermain basket dan itu sudah menjadi hobi saya sekarang ini. Sewaktu SMA pun saya sering mengikuti tournament basket yang diadakan di sekolah, karena tubuh saya yang kecil namun tinggi, saya memiliki kemudahan dalam mengikuti pertandingan tersebut sehingga pada akhirnya saya sering menjuarai kompetisi-kompetisi basket yang diadakan di sekolah. Dengan postur tubuh yang saya miliki ini, saya juga bisa memiliki kesempatan untuk mengikuti dunia modeling. Pada waktu saya berusia 12 tahun, saya berkesempatan untuk mengikuti catwalk. Ini juga merupakan salah satu hobi yang saya tekuni sampai sekarang.

Dengan kelebihan yang saya miliki ini, saya merasa sangat bangga karena ada banyak hal yang bisa saya lakukan dan saya banggakan dengan postur tubuh saya yang tinggi ini. Ada pun teman saya yang memiliki postur tubuh tinggi sama seperti saya, namun ia tidak bersyukur telah memiliki kelebihan ini, karena masih ada banyak sekali orang yang menginginkan bentuk tubuh seperti saya, mereka begitu menginginkan untuk memiliki tubuh yang tinggi. Untuk itu menurut saya, bersyukurlah dengan apa yang kalian miliki sekarang, kalian alami sekarang, dan postur tubuh kalian sekarang, karena semua adalah karunia Tuhan yang harus dihargai dan dijaga untuk kehidupan kita juga. Sekian yang bisa saya sampaikan, kurang dan lebih saya mohon maaf. Terima kasih.

Tugas 4.2

Contoh iklim bisnis di Indonesia :

  • Para pedagang di Indonesia yang mempraktikan kartel, yaitu konspirasi pelaku usaha untuk mengatur harga, menentukan wilayah, dan mengatur kuota komoditas
  • Inflasi dalam negeri
  • Kebijakan pemerintah dalam menetapkan pajak
  • Mampu memilih tempat bisnis yang bersahabat dengan lingkungan yang ada, dihindari tempat-tempat yang rentan bencana seperti banjir dan tanah longsor
  • Ketidakstabilan ekonomi makro, ketidakpastian kebijakan, dan korupsi
  • Pungutan liar dan perizinan usaha yang berbelit-belit
  • Karakter dasar sistem kapitalisme yang destruktif telah menjadi faktor determinan (menentukan) terhadap penciptaan iklim bisnis

source :

http://khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=331&Itemid=47

http://www.antaranews.com/berita/323737/kppu-buru-kartel-demi-sehatnya-iklim-bisnis

Tugas 4.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia :

1.  Faktor modal
Dengan modal yang dimiliki, orang bisa mulai berbisnis. Besar modal yang diperlukan untuk berbisnis tergantung dari bisnis apa yang akan kita jalani.

2.  Faktor SDM (Sumber Daya Manusia)
Agar bisnis yang dijalani tersebut sukses dan menghasilkan banyak keuntungan, tentu diperlukan orang-orang yang terampil, kreatif, berkualitas tinggi, ulet, mampu berinovasi, pantang menyerah, mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi (kompetitif), sportif dan pandai mengolah bisnisnya.

3.  Faktor ketepatan produk atau kecocokan produk
Faktor ini juga mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Produk yang cocok adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen serta harganya terjangkau (sesuai dengan daya beli konsumen). Produk tersebut harus bisa memberikan manfaat kepada konsumen dan bila perlu dapat memberikan tambahan kepuasan kepada konsumen. Orang yang berbisnis harus benar-benar mempertimbangkan harga yang mereka tetapkan. Mereka harus bisa menetapkan harga yang terjangkau dengan daya beli konsumen namun dengan tetap memperhitungkan biaya yang telah dikeluarkannya. Mereka juga harus memperhatikan harga pesaingnya. Konsumen tentu akan memilih produk yang harganya terjangkau namun dengan tetap mempertimbangkan  kualitas produk yang akan mereka konsumsi. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan kualitas barang yang diproduksinya.

4.  Faktor lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap iklim bisnis di Indonesia. Lingkungan masyarakat cenderung dinamis, selalu ada perubahan. Kebutuhan dan keinginan masyarakat bermacam-macam dan selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan lingkungan masyarakat.

5.  Faktor persaingan pasar
Pada kenyataannya di Indonesia, banyak sekali bisnis-bisnis yang saling bersaing untuk dapat menguasai pasar sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus mempunyai strategi untuk dapat menguasai pasar dan mengalahkan pesaingnya.

6.  Faktor teknologi
Faktor teknologi juga berpengaruh terhadap iklim bisnis di Indonesia. Semakin maju teknologi yang digunakan, semakin berkembang pula bisnis yang dijalani, namun dengan tetap memperhatikan skill serta faktor-faktor lainnya.

7.  Faktor alam
Jika alam tidak bersahabat dengan kita tentu kegiatan bisnis pun dapat terganggu. Misalnya adanya bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus memilih tempat bisnis yang sesuai dan kita harus bersahabat dengan lingungan serta jangan merusakya.

8.  Faktor jenis bisnis
Faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap klim bisnis di Indonesia. Dalam berbisnis tentunya kita harus memilih bisnis di bidang apa yang akan kita jalani. Dalam memilih jenis bisnis tersebut, sebaiknya kita memilih jenis bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya bisnis di bidang pertanian. Kita juga harus mempertimbangkan keuntungan yang akan kita peroleh sebelum kita menentukan bisnis di bidang apa yang akan kita jalani.

9.  Faktor kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah juga turut mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Kebijakan pemerintah tersebut bisa saja mendatangkan peluang bagi bisnis kita dan bisa pula menyebabkan hambatan bagi bisnis kita. Misalnya kebijakan dalam menetapkan pajak.

10.  Faktor kondisi negara
Kondisi negara yang dimaksud dapat berupa kondisi perekonomian, sosial politik maupun pertahanan dan keamanan negara. Kondisi negara yang tidak menentu bisa menghambat bisnis yang dijalani. Misalnya saat terjadi inflasi. Tentu saja kondisi ini turut mempengaruhi bisnis yang sedang dijalani.

source : http://sharlitasara.blogspot.com/2010/10/tugas-1.html

Tugas 3.2

Seberapa besar peran bisnis dapat berpengaruh dalam kehidupan saya?

Menurut saya, peran bisnis sangat berpengaruh besar dalam kehidupan saya. Sebab menurut referensi yang saya baca, bisnis merupakan kegiatan usaha atau aktivitas seseorang untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh karena itu, bisnis sangat berperan penting dalam kehidupan manusia.

Pengaruh peran bisnis tersebut akan saya paparkan melalui kehidupan pribadi saya. Menurut saya, saya termasuk anak yang beruntung. Mengapa? Karena saya ini adalah seorang anak yang dididik oleh kedua orang tua yang sangat bijaksana, penyayang, dan kerja keras. Terlebih lagi ayah saya adalah sosok pria yang berjiwa pemimpin dan selalu mempunyai semangat untuk menjadi yang terbaik. Suatu ketika pada tahun 2005, ayah saya berpikir untuk membuka suatu usaha. Dan tidak terbayangkan ternyata usaha yang ditekuni ayah saya yang dari awal bisa sukses sampai sekarang. Kesuksesan ini tidak mungkin terjadi begitu saja, pasti ada proses yang sulit dijalani yang di dalam kesuksesan ini. Kerja keras dan tekat yang kuat yang ayah saya miliki adalah salah satu kunci kesuksesan yang dia miliki sekarang ini.

Melalui kisah sukses yang ayah saya jalani, saya akhirnya mengerti apa yang yang dimaksud tentang bisnis dan peranannya dalam kehidupan saya, dan hal tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan saya. Antara lain, saya mengerti arti dari kepemimpinan. Menurut saya kepemimpinan merupakan suatu tindakan yang dilakukan seorang pemimpin kepada bawahan untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi yang dijalankan. Di sisi lain, keberhasilan yang ayah saya alami merupakan puncak dari beberapa proses bisnis. Artinya, tidak ada sesuatu yang bisa diraih secara langsung / instan, semua kesuksesan yang diraih pasti membutuhkan proses. Proses bisnis yang bisa saya terapkan dalam kehidupan saya melalui pengalaman hidup ayah saya adalah keterkaitan hubungan manajer dan kerjasama dengan bawahannya. Dengan kedekatan hubungan manajer dengan bawahan, dapat tercipta komunikasi yang sangat harmonis, hal ini menyebabkan kelanjutan usaha dapat berjalan dengan lancar dan dapat bertahan hingga akhir. Namun dalam perjalanan bisnis yang ditekuni pasti ada dampak yang dirasakan bagi masyarakat baik positif maupun negatif.

Inti dari pembahasan ini adalah peran bisnis sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan pribadi saya. Baik secara langsung maupun tidak langsung, karena dalam setiap fase dalam kehidupan pasti akan menyinggung soal bisnis. Jadi setiap orang butuh pengetahuan bisnis dalam menjalani kehidupannya masing-masing agar mampu memperoleh kehidupan yang layak, sejahtera, dan mampu bersaing secara sehat satu sama lain untuk mendapatkan kesuksesan.

Tugas 3.1

Apa yang dimaksud dengan BISNIS ?

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

 

source : http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis